Energi Terbarukan II

Lentera Sui Utik adalah proyek perdana ENTER Nusantara untuk menerangi Dusun Sui Utik, Kalimantan Barat, lewat pemanfaatan potensi energi terbarukan yang dimilikinya.

Dusun Sungai Utik (Sui Utik) terletak di Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, hanya 70 kilometer jaraknya dari perbatasan dengan negeri jiran, Malaysia. Dapat dicapai dengan menempuh perjalanan darat selama 20 jam dari ibukota Pontianak, atau dua jam dari kota terdekat, Putussibau.

Dihuni oleh Suku Dayak Iban sejak tahun 1930-an, Sui Utik dikaruniai hutan adat seluas 9.452,5 hektar tempat suku Dayak menghidupi diri hingga beranak cucu. Hingga kini, mereka bertahan di tengah arus modernisasi dan ancaman perusahaan hutan industri demi mempertahankan rimba Kalimantan agar tetap lestari, meskipun kebaikan itu mesti dibayar dengan tiadanya akses listrik, komunikasi, dan pendidikan yang memadai dari pemerintah setempat.

Warga Sui Utik tinggal di rumah betang, bangunan kayu berbentuk rumah panggung khas Dayak sepanjang 216 meter yang dibangun secara swadaya oleh keringat mereka sendiri. Hampir tiga ratus orang meninggali rumah ini bersama. Masing-masing keluarga tinggal di bilik, berisi ruang tamu, kamar, dapur, dan kamar mandi seperti rumah pada umumnya.

Untuk bisa beraktivitas di malam hari di bawah lampu terang, setiap keluarga rumah betang mesti menyediakan seperangkat diesel dan alat konversi arus berbahan bakar 5 liter solar yang didatangkan dari Pulau Jawa seharga 13 ribu rupiah per liternya, itu pun bisa naik sewaktu-waktu. Atau, menyalakan pelita dari minyak tanah, yang cahayanya juga tak seberapa. Sementara kebutuhan pokok lainnya mayoritas datang dari Malaysia, sebab akses transportasi yang lebih mudah menjadikan harganya juga lebih murah.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*